05 Januari 2009

Penampang Profil Tanah

BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tanah adalah lapisan terluar kulit bumi dan merupakan lapisan terpenting untuk bertani. Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara partikel mineral dan organik dengan berbagai ukuran dan komposisi. Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga kebebatuan induk tanah, yang biasanya terdiri dari horison-horison O-A-E-B-C-R.
Tanah sebagai akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagain besar permukaan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan bahan pangan, sandang,tambang dan tempat dilaksanakannya berbagai aktifitas. Penghargaan manusia terhadap tanah sudah berlangsung sejak manusia menghuni bumi ini,bahkan sampai sekarang kebanyakan penduduk bumi adalah peladang dan menggunakan alat sederhana untuk memproduksi makanan.
B.Tujuan
Adapun tujuan dari laporan pratikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui susunan penampang atau profil tanah.
2. Mengetahui susunan pembentuk tanah
3. Mengetahui warna setiap lapisan tanah
4. Mengetahui ketebalan setiap horizon tanah

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alami (Hanafiah, 2003).
Penampang atau profil tanah adalah irisan vertical tanah dari lapisan paling atas hingga kebebatuan induk tanah (regolit) yang biasanya terdiri atas horizon-horison O-A-E-B-C-R. Horison adalah lapisan tanah yang telah berkembang dan hampir sejajar dengan permukaan tanah, terbentuk karena proses pembentukan tanah. Sedangkan lapisan tanah yang tidak atau belum mengalami proses pembentukan tanah (pedogenesis) tidak sebagai horizon, tetapi sebagai lapisan tanah, misalnya lapisan bahan organik (O) dan lapisan tanah A (Litbang Tanah, 1999).
Simbol horison atau lapisan terdiri atas 3 (tiga) macam yang bisa dikombinasikan untuk menandai suatu horison atau lapisan. Pertama dengan menggunakan huruf besar yang berarti sebagai horison utama. Kedua dengan menggunakan huruf kecil yang berarti sifat dari horison utama. Ketiga dengan menggunakan angka Arab yang berarti perbedaan secara vertikal di dalam kedalaman horison, dan sebagai tanda adanya diskontinuitas (Hardjowigeno, 2003).
1. Horison O adalah lapisan tanah yang didominasi oleh bahan organik. Dalam beberapa kasus lapisan tanah tersebut dijenuhi air dalam beberapa waktu yang relatif lama.
2. Horison A adalah horison mineral yang terbentuk dipermukaan atau dibawah horison O yang menunjukkan kehilangan keseluruhan atau sebagian struktur asli batuan.
3. Horison E adalah horison tanah mineral dengan karakteristik khusus telah terjadi kehilangan lempung silikat, besi, alumunium, dan yang tertinggal merupakan akumulasi debu atau pasir.
4. Horison B adalah horison yang terbentuk di bawah horison A, E atau O dan didominasi oleh kehilangan sebagian atau keseluruhan struktur asli batuan dan menunjukkan satu atau lebih karakteristik berikut ini :
a. Iluviasi lempung silikat, besi, alumunium, humus, karbonat, gypsum atau silica masing-masing secara murni atau kombinasi,
b. Tampak nyata kehilangan karbonat,
c. Konsentrasi residu silica,
d. Kutan seskuioksida yang menghasilkan horison mempunyai warna value rendah, warna chroma tinggi, atau memiliki hue lebih merah daripada horison di bawah atau di atasnya tanpa menunjukkan adanya iluviasi besi.
e. Alterasi yang terbentuk lempung silikat atau melepaskan oksida atau keduanya dan terbentuk struktur granuler, gumpal atau prismatic apabila perubahan volume diikuti perubahan kandungan lengas,
f. Bersifat rapuh,
g. Sifat glei yan menonjol.
5. Horison C adalah horison atau lapisan yang tidak termasik batuan induk yang kras, sedikit dipengaruhi oleh faktor pedogenesis, dan sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat horison O, A, E, dan B.
6. Horison R adalah batuan induk yang keras termasuk granit, basal, quarsitik, dan batuan kapur keras sehingga tidak mungkin digali menggunkana sekop atau cangkul.

Nama-nama Baru Horison Tanah
Nama Lama NamaBaru Keterangan
O
O1
O2
A1
A2
A3
B1
B2
B3
C
R (D) O
Oi, Oe
Oa, Oe
A
E
AB
EB
BA
BE
Bt
Bs
Bh
Bo
Bw
Bss
BC
CB
C
R Horison organik yang selalu jenuh air atau tidak pernah jenuh air. Kandungan bahan organik > 20% (pasir) atau >30% (liat).
Tingkat dekompisisi bahan organik kasar (fibrik = i) atau sedang (hemik = e).
Tingkat dekomposisi bahan organik halus (saprik = a) atau sedang (hemik = e).
Horison mineral di permukaan, campuran bahan mineral dan bahan organik.
Horison eluviasi maksimum.
Peralihan dari A1(A) ke B, lebih menyerupai A1(A)
Peralihan dari A2(E) ke B, lebih menyerupai A2 (E)
Peralihan dari A1(A) ke B, lebih menyerupai B
Peralihan dari A2(E) ke B, lebih menyerupai B
Horison iluviasi (penimbunan), liat
Horison iluviasiFe, Al (seskuioksida)
Horison iluviasi humus
Konsentrasi (penimbunan) relatif seskuioksida (Fe,Al) karena Si tercuci
Terdapat perubahan (alterasi) dari bahan induk misalnya :
• Terbentuk mineral tanah
• Oksida-oksida dibebaskan sehingga warna menjadi lebih merah
• Terbentuk struktur tanah granuler, gumpal (blocky), prismatik dan lain-lain
Terdapat bidang kilir (slicken side) akibat gesekan agregat tanah, pada bidang tanah yang mengambang (bila basah) dan mengkerut (bila kering)
Peralihan dari B ke C, lebih menyerupai B
Peralihan dari B ke C, lebih menyerupai C
Bahan untuk (regolit), lunak
Batuan induk, keras
Morfologi tanah adalah suatu sarana dalam penyelidikan ilmiah dengan tujuan untuk menguraikan, melukiskan dan melaporkan kenampakan, ciri-ciri, dan sifat tanah yang dimiliki oleh suatu profil tanah.
Warna tanah secara langsung mempengaruhi penyerapan sinar matahari dan salah satu faktor penentu suhu tanah,secara tidak langsung berhubungan dengan sifat-sifat tanah, misalnya: informasi subsoil drainase, kandungan bahan organik surface horizon, pembeda antar horison diukur dengan menggunakan standar warna (Soil Munsell Color Chart).
Solum (tubuh tanah) yaitu tanah yang berkembang secara genetis; merupakan lapisan tanah mineral dari atas sampai sedikit dibawah batas atas horizon C. Top Soil (Tanah Atasan) adalah lapisan tanah yang paling atas yang dapat diartikan : (1) horizon Ap; (2) Horizon A1 (3) Horizon A seluruhnya (4) lapisan tanah yang subur karena mengandung banyak bahan organik tanah. Surface soil (tanah permukaan) merupakan lapisan tanah permukaan yang biasanya terpindahkan (moved by) waktu pengolahan tanah (tebalnya 12-20 cm) yang biasanya tererosi. Subsurface horizon (tanah bawah permukaan) : bagian horizon A yang terdapat dibawah surface soil
Subsoil (Tanah bawahan) : horizon B bagi tanah yang sudah terbentuk horizon; sedang bagi tanah yang sedang berkembang berarti lapisan tanah dibawah tanah permukaan dimana terdapat pertumbuhan akar yang normal
Substratum (lapisan bawah tanah) yaitu lapisan dibawah solum, baik horizon C maupun horizon R.
Kegunaan Profil Tanah
(1) untuk mengetahui kedalaman lapisan olah (Lapisan Tanah Atas = O - A) dan solum tanah (O – A – E – B)
(2) Kelengkapan atau differensiasi horison pada profil
(3) Warna Tanah
komponen penyusun tanah :
(1) Bahan Padatan berupa bahan mineral
(2) Bahan Padatan berupa bahan organik
(3) Air
(4) Udara
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah:
a. Lama penyinaran matahari.
b. Sudut datang sinar matahari.
c. Relief permukaan bumi.
d. Banyak sedikitnya awan.
e. Perbedaan letak lintang
Perbedaan Sifat-sifat Tanah yang hanya disebabkan oleh Satu Faktor Pembentuk Tanah, dikenal sebagai:
1.Klimatosekuen, Biosekuen, Toposekuen, Lithosekuen, Khronosekuen
•Menurut Jenny (1941)
Bahan Induk adalah keadaan tanah pada waktu nol (time zero) dari proses pembentukan tanah

Jenis-jenis Bahan Induk:
1. Batuan Beku 3. Batuan Metamorf
2. Batuan Sedimen 4. Bahan Induk Organik

Batuan Beku:
Adalah bebatuan yang terbentuk dari proses pembekuan (solidifikasi) magma cair.
Batuan Sedimen:
Adalah bebatuan yang terbentuk dari proses pemadatan (konsolidasi) endapan-endapan partikel yang terbawa oleh angin atau air di permukaan bumi.
Batuan Metamorf:
Adalah batuan beku atau batuan sedimen yang telah mengalami perubahan bentuk (transformasi) akibat adanya pengaruh perubahan suhu dan tekanan yang sangat tinggi.
Morfologi tanah adalah suatu sarana dalam penyelidikan ilmiah dengan tujuan untuk menguraikan, melukiskan dan melaporkan kenampakan, ciri-ciri, dan sifat tanah yang dimiliki oleh suatu profil tanah.
Gambar dibawah adalah gambar tingkat-tingkat perkembangan tanah
Batas atas dari tanah adalah batas antara tanah dan udara, tumbuhan hidup, bahan tumbuhan yang belum mulai terlapuk. Wilayah yang dianggap tidak mempunyai tanah, apabila permukaan secara permanen tertutup oleh air yang terlalui dalam (secara tipikal lebih dari 2.5 m) untuk pertumbuhan tanam-tanaman berakar. Batas horizontal tanah adalah wilayah dimana tanah berangsur beralih kedalam, area-area tandus dan batuan
Tanah tersusun dari horizon-horizon dekat permukaan bumi yang berbeda kontras tehadap bahan induk di bawahnya, telah mengalami perubahan interaksi antara iklim, relief dan jasad hidup selama waktu pembentukannya. Pada batas bawah tanah,pH adalah tingakat keasaman atau kebasaan suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan Praktek Penelitian dilakukan pada saat jam mata kuliah responsi Dasar-dasar Ilmu Tanah selama + 240 menit (07.30-11.00) pada tanggal 26 november 2008. Praktek Penelitian ini dilaksanakan di kebun Greenhouse UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Alat dan Bahan:
• Cangkul
• Sekop
• Sendok tanah
• Tali raffia
• Plastic
• Kertas lebel
• Meteran ban
• pH meter
• Buku Munsell Soil Color Chart
Cara Kerja:
1. Tentukkan tempat yang akan dijadikan pengamatan.
2. Bersihkan serasah penutup tanah pada petakan yang akan di amati.
3. Batasi petakan dengan tali rafia ukuran petakan 1m x 1,5 m.
4. Gali tanah dengan cangkul dan sekop sampai kedalaman 1,5 m.
5. Lakukan pengamatan dari setiap lapisan tanah(ukur ketebalan dari setiap horison,amati watna tanah,ukur Ph tanah).
6. Ambil sampel tanah dari setiap lapisan masukan kedalam plastik koleksi dan di beri label.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
 Hasil Pengamatan profil tanah di Green house UIN Syarif Hidayatullah Jakarta :
Suhu Contoh lapisan Tebal Horison Bahan Organik Nama Horison pH Kelembaban Warna tanah
250C GH 25 cm Serasah A1/A 6,2 5 5 YR 4/3 Redish Brown
250C GH 39 cm Karbon A2/E 5,4 7,2 2,5 YR 4/6 Red
250C GH 54 cm Karbon A3 6,2 >8 2,5 YR 4/6 Red

B. PEMBAHASAN
Dari hasil tabel pengamatan profil tanah diatas dapat diketahui :
 Sesuai data di atas, maka ketebalan horison 25 cm terdapat didalamnya bahan organik serasah, dengan nama horison A1/A yang merupakan horison mineral di permukaan, campuran bahan mineral dan bahan organik dengan pH 6,2 kelembaban 5 dan suhu 250 C didapatkan notasi Munsell 5 YR4/3, dan warna tanah redish brown.
 Pada ketebalan horison 39 cm, terdapat didalamnya bahan organik karbon, dengan nama horison A2/E yang merupakan eluviasi maksimum dengan pH 5,4 kelembaban 7,2 dengan suhu 250 C didapatkan notasi Munsell 2,5 YR 4/6 , dan warna tanah red
 Pada ketebalan horison 54 cm, terdapat didalamnya bahan organik karbon,dengan nama horison A3/AB yang merupakan Peralihan dari A1 (A) ke B, lebih menyerupai A1 (A) dengan pH 6,2 kelembaban >8 dengan suhu 250 C didapatkan notasi Munsell 2,5 YR 4/6 , dan warna tanah red
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tanah adalah tubuh alam yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam terhadap bahan-bahan alam dipermukaan bumi. Tubuh alam ini dapat berdiferensiasi membentuk horizon-horizon mieneral maupun organik yang kedalamannya beragam dan berbeda-beda sifat-sifatnya dengan bahan induk yang terletak dibawahnya dalam hal morfologi, komposisi kimia, sifat-sifat fisik maupun kehidupan biologinya.
Ada tiga hal penting yang dari definisi ini:
- Tanah itu terbentuk dan berkembang dari proses-proses alami
- Adanya diferensiasi profil tanah membentuk horizon-horizon
- Terdapat perbedaan yang menyolok antara sifat-sifat bahan induk dengan horizon-horizon tanah yang terbentuk terutama dalam hal morfologi, kimiafi, fisik dam biologinya.
Penyusun tekstur tanah berkaitan erat dengan kemampuan memberikan Zat Hara untuk tanaman, Kelengasan tanah, Perambatan panas, perkembangan akar tanaman dan pengolahan tanah. Berdasarkan persentase perbandingan fraksi-frsksi tanah, maka tekstur tanah dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu; Halus, sedang dan kasar. Makin halus tekstur tanah mengakibatkan kualitasnya semakin menurun karena berkurangnya kemampuan mengisap air. Profil tanah terdiri dari horizon-horison tanah, horison tanah berbeda pada setiap keadaan dimana tanah itu berada, kelembaban tanah, pH, suhu, dan pada setiap kedalaman tanah. Dari perbedaan tersebut akan menyebabkan perbedaan warna tanah dan notasi munsell dari setiap horizon.
B. Saran
Dalam praktikum ini adalah kita dapat mengetahui susunan penampang atau profil tanah, mengetahui susunan pembentuk tanah, mengetahui warna setiap lapisan tanah, dan mengetahui ketebalan setiap horizon tanah. Dengan mengetahui kondisi profil tanah pada setiap jenis tanah maka kita dapat menentukan jenis tanah yang kita akan ambil samplenya yang dapat berguna dalam menentukkan jenis tanaman karena setiap profil tanah memiliki kandungan bahan organik yang berbeda-beda. Oleh karena itu kita dapat membedakan profil tanah terlebih dahulu dengan jenis tanaman yang nantinya akan di tanam.

Daftar pustaka
- Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta : Akademika Press.
- Winarso, sugeng. 2005. Kesuburan Tanah. Yogyakarta: Gaya Media
- Sutanto, Rachaman. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
- Panduan kertas kerja lapangan tekstur tanah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar