20 Agustus 2009
Mohon Maaf LahIR DAN BATHIN YA
Biar Sedikit tapi Bikin Kenyang
10 hari lagi Ramadhan kan Datang
Yuk kita sambut dengan Hati Senang
Pergi jauh di negeri orang
entah kapan aku bisa pulang :(
Kalo saya punya utang
ikhlasin aja biar hati lapang…
:D
Sudah ramai orang dipasar
penuh sesak orang di warung makan
Beli baju di pasar besar
Belum puasa udah mikir lebaran
Mohon Maaf Lahir Batin saya ucapkan,
jauh hari sebelum Ramadhan Datang
semoga terhapuskan semua kesalahan,
Hati lapang, jiwa senang, Ramadhan kan jadi Cemerlang…
16 Agustus 2009
History a glass milk
15 Agustus 2009
Pengendalian Hama Penyakit Pada Tanaman
Untuk menemtukan setatus binatang/hewan menjadi hama adalah ;
a. Jika binatang tersebut menurunkan biaya produksi tanaman secara kualitas .
b. Jika binatang tersrbut mengadakan suatu persaingan terhadap kepentingan manusia
c. Jika binatang tersebut sudah menjadi permasalahan dalam usaha pertanian.
A. Jenis-Jenis Hama
Manusia memberikan Jenis-jenis hama antara lain:
a. Hama senmentara ( Occasional Pest ) atau hama kedua ( secondary pest)
Adalah binatang yang populasinya meningkat sewaktu-waktu dan menyebabkan kerusakan tetapi tidak begitu berarti. Binatang ini akan berubah setatusnya menjadi hama bila musuh alaminya atau pengendali alamnya dirusak manusia secara sengaja atau tidak sengaja.
b. Hama Utama ( Potential Pest/Mayor Pest)
Adalah binatang dari hasil perubahan setatus dari hama sementara atau hama kedua yang memang pemakan makanan tanaman budidaya.
c. Hama pindahan
Adalah binatang yang datang secara periodic dari daerah lain secara kelompok besar dan tidak memetap setatusnya. Hama pindahan ini meninbulkan tingkat kerusakan khusus yang berat akibat sifatnya yang mobil dan menginfeksi pada tanaman budidaya secara periodik dalam waktu singkat.
B. Timbulnya Hama
Factor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya hama bagi tanaman terdapat beberapa sebab. Diantaranya adalah:
a. Penanaman satu jenis tanaman (monokultur)
b. Pemasukan jenis tanaman baru
c. Pemasukan species hama atau binatang baru dan iklim yang berlainan.
d. Pemupukan/unsure hara
e. Pengunaan pestisida
f. Hasil pemuliaan tanaman
g. Masa tanaman
Binatang-binatang yang menjadi hama
Binatang yang berperan menjadi hama adalah dari kelompok invertebrate phylum arthropoda dan molusca. Untuk molusca hanya ordo pulmonata yautu bekicot yang berperan menjadi hama. Sedangkan dari antrhopoda ordo acarina yaitu tungau (mites) juga bersetatus hama sedangkan yang lain ordo Aracchinida.
Mollusca
Seperti bekicot ada 2 jenis yaitu yang berumah keras diatas punggungnya seperti bentosites sp. Avhatina fulica yang tidak berumah tetapi punggungnya keras seperti limax maxima dan mirella sp. Kerusakan yang ditimbulkan cukup hebat apalagi setelah turun hujan atau lahan setelah dialiri air.
Tungau ( mites)
Tungau ini menyerang dengan menusuk dan mengisap cairan sel tanaman dengan alat mulutnya. Akibatnya permukaan tanaman berubah menjadi putih keperakan dan akhirnya menjadi coklat. Apabila terdapat pada jeruk bisa menimbulkan gall (pembengkakan) dan sering dinamakan CITRUS GALL
TIKUS ( Ratuus sp)
Tikus termasuk golongan hama disebabkan mempunyai beberapa kelebihan dari hama yang lain seperti : mempunyai mobilitas tinggi merusak tanaman dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat, stadia kerusakan luas dari awal tanam sampai pasca panen dari segal;a jenis tanaman.
Tikus cenderung untuk hidup bergerombol dalam kelompok-kelompok besar sejenisnya dan kepadatan populasinya akan sepat meningkat apabila habitat hidupnya mengalami kesesuaian kehidupan anak turunya. Kesesuaian tersebut antara lain tersedianya makanan, tempat untuk berlindung dari kondisi lingkungan yang buruk.
Serangga ( Insect)
Serangga merupakan hama terbanyak jenisnya. Hal ini disebabkan serangga mempunyai keseragaman dalam hal struktur dan fisiologi, disamping daya adaptasi yang luar biasa terhadap berbagai kondisi kehudupan yang berbeda. Secara besar terbagi dua golongan yaitu serangga yang berguna ( beneficial ) dan serangga yang merugikan ( pest).
Kalau dilihat dan diketahui bahwa serangga termasuk dari golongan artropoda dan mempunyai karakteristik sebagau berikut:
Mempunyai kerangka luar
Berkemampuan menyerang dan mempertahankan diri terhadap mush-musuh alamnya.
Bersayap dan tidak
Berdarah dingin
Berkemampuan melihat kedepan unruk menjaga kelangsungan hidup keturunannya
Bermethamorposis
Mempunyai keragaman dalam makanannya
Hidup di berbagai tipe habitat, mampu berkembang biak tinggi
Tubuh terbagi menjadi tiga daerah fungsional yaitu :
1. Caput ( kepala) terdiri dari mata tunggal. Alat mulut dan anthena bermacam-macam bentuk :
i. Bentuk benang : lipas, beberapa jenis kumbang dan ngengat
ii. Bentuk gergaji : beberapa jenis kumbang
iii. Bentuk gada ; beberapa jenis kumbang dan ngengat
iv. Bentuk siku : kumbang-kumbang moncong
2. Thorax ( dada) terdiri dari protorax, meshotorax, methatorax
3. abdomen ( perut), beruas-ruas, berathena sepasang yang terdapat pada kepala dan berkaki tiga pasang atau enam buah.
Berkaki tiga pasang atau enam buah sebagai cirri serangga.
Gejala serangan
a. Kerusakan pada bungga dan buah
Akibat seranggan serangga penusuk dan pengisap timbul gejala spot ( bintik-bintik) lorengm juga bunga gugur apabila penyebabnya aphid dan trips, menimbulkan karat dan kudis
b. Perusakan pada biji
Tipe penusuk dan pengisap akan menyebabkan gejala bercak coklat atau hitam.
c. Perusak pada akar
Serangan terbanyak dari hama perusak akar adalah tergolong dari dari kelompok uret, meliputi ilat-ilat ( larva). Ulatnya makan perakaran sedang imagonya pemakan daun tanaman pelindung dan hortikultura. Kombinasi akan bertambah parah apabila ada kombinasi dengan keadaan water stress pada tanah dan daun.
d. Perusak pada batang
Serangan yang ditunjukan pada batang oleh ulat tentara terutama tanaman muda dapat menimbulkan patahnya batang tanaman seperti tebu oleh hama penggerek tanaman seperti chilla auriccillius.
e. Kerusakan pada tunas daun
Pada kerusakan tunas dan daun disebabkan oleh serangga tipe mulut mengigit dan mengunyah, serangga tersebut islsh larva dan imago coleptera, larva Lepidoptera, larva dan imago orthoptera serta larva hymeptera, disanping itu hama ini bisa merusak pada bagian daun.
Pathogen
Pathogen ialah jasad renik atau mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman. Adapun jasad renik itu terduru daru virus, bakteru, fungi mikoplasma,ricketsia dan nematode.
Pathogen ini sama dengan hama yaitu dapat mengakibatkan kerusakan hebat bagi tanaman, apabila kalau tersebar cukup luas. Pathogen akan menyebabkan penyakit dengan suatu cara seperti, mengisap isi sel tanaman, mengangu jalanya metabolisme sel dan menutup jaringan pembuluh, suatu dikatakan sehat apabila mamapu menjalankan fungsi fisiologisnya seperti pembelahan sel. Absorbsi. Pengembalian mineral yang dibantu dengan proses fotosintesa dan dialirkan kebagian-bagian tanaman. Jika kegiatan tersebut terganggu disebabkan adanya pathogen atau penyebab lain sehingga aktivitas ikut berjalan tudak normal maka tanaman tersebut dikatakan sakit.
GOLONGAN DAN PERKEMBANGAN PENYAKIT
MENULAR : yang disebabkan oleh organisme hidup seperti bakteri, jamur, mikoplasma, nematode dan virus yang disebut penyakit abiotik
TIDAK MENULAR : yang disebabkan oleh adanya ganguan fisiologis akubat lingkungan seperti tanah air, udara, suhu, kelembaban, unsure hara, cahaya dan keasaman (pH) tanah yang disebut penyakit abiotik.
Sedangkan untuk proses perkembangannya penyakit terjadi beberapa macam tahap. Antara lain ;
i. INOKULASI yaitu proses dimana pathogen mengadakan kontak langsung dengan tanaman.
ii. Penetrasi yaitu masuknya pathogen kedalam jaringan tanaman inang, seperti masuk kesel epidermis melalui luka, lubang alami yakni stomata, hydatoda atau langsung menemnbus permukaan tanaman.
iii. Infeksi yaitu proses pathogen mengadakan kontak dengan sel-sel jaringan tanaman dan mengambil makanannya atau disebabkan penyakit tersebut mengeluarkan enzim toksin
iv. Inkubasi yaitu suatu interval antara infeksi pada tanaman dengan timbulnya gejala penyakit dan lamanya secara umum ditentukan oleh adanya kombinasi antara pathogen , inang dan lingkungan.
v. Invasi dan reproduksi yaitu fase terakhir dari infeksi selama pathogen mengadakan penyebaran dan didalam jaringan tanaman setelah mengadakan perkembangbiakan secara cepat dan dalam jumlah banyak.
Adapun penyakit tanaman adalah suatu aktivita sfisiologis yang disebabkan oleh ganguan yang terus menerus oleh factor penyebab primer.
Timbulnya penyakit :
Penyakit tanaman dilihat dari cara timbulnya digolongkan menjadi tiga cara antara lain:
Penyakit endemi yaitu penyerangan taraf ringan atau berat yang dilakukan secara meluas dan menurun. Disebut menurun karena setiap pergantuan musim penyakit tersebut selalu ada, hal ini disebabkan mampu bertahan dalam hidup pada tumbuhan-tumbuhan yang tidak dibudidayakan.
Penyakit epidemi yaitu penyerangan yang dilakukan secara timbul dan meluas, kadang kala ada atau suatu saat hilang dengan cara periodik atau bertahap.
Penyakit sporadis yaitu penyerangan yang dilakukan pada interval tidak teratur dan pada saat atau lokasi tidak tetap.
Gejala Penyakit ;
Tanaman yang terserang gangguan hama dan penyakit akan mengalami pertumbuhan lamnbat , perubahan dari warna aslinya , layu dikarenakan kematian pada jaringan-jaringan sel.
Gejala penyakit dapat bermacam-macam dan sering memberikan petunjuk yang khas untuk suatu penyakit tertentu. Maka akan diberi nama sesuai dengan gejala yang ditunjukan.
SIFAT GEJALA DIBEDAKAN DALAM DUA GOLONGAN :
i. Penyakit yang hanya terbatas dari bagian tertentu dari tumbuhan. Yang dinamakan gejala LOKAL.
ii. Penyakit yang menyerang seluruh bagian tanaman seperti penyakit yang disebabkan oleh virus meskipun pada mulanya hanya pada bagian tertentu tapi akhirnya dengan cepat menyebar keseluruh tubuh tanaman. Gejala tersebut adalah sistematik
Bentuk gejala digolongkan :
1. gejala nekrotis yaitu terjadinya kematian dari sel-sel, jaringan, organ sampai seluruh tanaman.sebelum terjadi nekrose serangan biasanya didahului adanya perubahan warna dari menguning sampai perak, layu dan keluarnya air. Akibat perubahan tersebut akan menimbulkan ;nekrose,busuk,mati pucuk,klorosis,layu,damping-off.
2. gejala Hiperplasia yaitu terjadinya pertumbuhan yang luar biasa, sehingga bagian tumbuhan yang terserang berukuran besar atau berjumlah lebih bayak daripada normal.kejadian hyperplasia ini adalah merupakan pertumbuhan yang lebih cepat disbanding yang normal. Seperti ditunjukan pada tanaman-tanaman berupa : withces broom, gell (puru) atau tumor, kerurung,penggulungan, kudis (scab), intumesensi atau proliferasi.
3. gejala hipoplasia yaitu gejala kebalikan dari huperplasia disebabkan terhambatnya sel-sel tanaman mengakibatkan tanaman tumbuh tidak normal.
Pencegahan dan pengendalian tanaman
Pengendalian dan pencegahan penyakit tanaman pada dasarnya digolongkan menjadi dua kategori yaitu:
1. profilaksis yang terdiri dari eradikasi, perundang-undangan dan proteksi
2. immunisasi yaitu memberikan kekebalan yang bersifat turun temurun antar tanaman. Ketahanan didalam tanaman dibedakan menjadi beberapa macam yaitu : ketahanan fisis, ketahanan histologis, ketahanan fisiologis dan ketahanan biokhemis.
Gulma
Gulma mempunyai beberapa golongan diantaranya adalah :
1. golongan berdaun lebar ( broadleves)
2. golongan rumput atau berdaun sempit (grasses)
3. golongan teki atau berakar menjalar dan berumbi.
HABITAT DAN EKOLOGI GULMA
Tempat pertumbuhan gulma sangatlah bermacam-macam sesuai dengan jenis dan kelompok, antara lain:
gulma yang tumbuh didarat meliputi tanah basahm tanah kering, diperkebunan dan disepanjang jalan.
Gulma yang tumbuh diair megeliputi kelompok mengapung, kelompok dibawah permukaan air dan kelompok berakar meluas dipermukaan air.
KERUGIAN AKIBAT GULMA
Berbagai macam kerugian yang diakibatkan oleh adanya gulma sangat berakinat parah hasil produksi tanaman budidaya antara lain;
1. menurunkan produksi tanaman, karena persaungan terhadap tanaman pokok dalam mendapatkan unsure hara , cahaya dan udara
2. menurunkan mutu hasil, karena biji-bijinya tercampur dengan biji tanaman pokok hasil panen
3. menjadi tempat hama dan penyakit karena gulma bisa sebagai perantara penyakit tanaman
4. menambah biaya pengelolaan, karena menambah upah buruh dalam melakukan penyianggan
5. mengurangi debit dan kualitas air, karena akar gulma mampu mengikat Lumpur sehungga mengakuubatkan pendangkalan
6. adanya kandungan ALlelopathy yaitu zat kimia yang beracun bagi tanaman lain sehingga mampu merusak pertumbuhan
PENGENDALIAN DAN PEMBRANTASAN GULMA
Pengendalian atau pembrantasan gulma sebelumnya diketahui terlebih dahulu tentang perkembangbiakanya ( annual, biennial dan perennial) tanggapan terhadap bahan kimia sehingga bisa menentukan cara-cara yang sesuai dan efektif untuk mencegah meluasnya pertumbuhan gulma tersebut: adapun cara pengendalian tersebut antara lain: preventif,mekanis, kultur teknis, biologis, ekologi dan kimiawi
capek wi tambahain dikit ya,hehheheehheehheehheehh
06 Juli 2009
LAPORAN KUNJUNGAN BMKG dan BALAIKLIMAT
KATA PENGANTAR
. Segala puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayatNya karena dalam kesempatan ini kami masih diberi waktu dan gerak untuk dapat menyelesaikan Laporan Hasil kunjungan ke BMKG dan BALITKLIMAT. Tak lupa juga shalawat serta salam atas nama junjungan Nabi besar Nabi Muhammad SAW, dan keluarga serta para sahabatnya. Tujuan penulisan Laporan Hasil kunjungan ini yang khusus adalah memenuhi tugas Agroklimatologi semester IV, .
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan bantuan materil maupun nonmateril demi terselesaikannya makalah ini. Juga kepada dosen mata kuliah Agroklimatologi Bapak Iwan dan Kang Iping, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya. Juga kepada teman-teman yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis berharap kepada setiap orang yang telah membaca agar memberikan kritik dan saran yang membangun untuk dijadikan acuan penulis agar dapat lebih baik lagi dalam kesempatan yang akan datang. Penulis juga memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca.
Penulis
Ttd
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan Kunjungan ................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat …..……………………………………………. 4
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN .............................................................. 10
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………..
B. Saran…………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nama Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) berubah menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. Perubahan nama ini sudah ditetapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 4 September 2008. Secara sistem kerjanya tidak ada perubahan. Perubahan ini dimaksudkan untuk memperluas pengertian cakupan tugas-tugas instansi BMG (baca BMKG) yang dari dahulunya telah melayani masyarakat dalam bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.BMKG merupakan instansi besar yang pegawainya tersebar diseluruh Indonesia Raya.
BMG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala Badan. BMG mempunyai tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi dan Geofisika menyelenggarakan fungsi :
- Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
- Koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
- Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
- Penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
Penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika. - Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Dalam melaksanakan fungsi, Badan Meteorologi dan Geofisika mempunyai kewenangan :
- Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.
- Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
- Penetapan sistem informasi di bidangnya.
- Penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan dan maritime.
- Pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi.
- Pemberian jasa meteorologi dan klimatologi.
Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu :
- Pengamatan dan pemberian jasa geofisika.
- Pengamatan dan pemberian jasa kualitas udara.
- Pengaturan sistem jaringan pengamatan geofisika.
- Penetapan standar teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
B. Tujuan Kunjungan
Adapun tujuan dari kunjungan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui alat-alat yang di gunakan BMKG dan BALITKLIMAT
2. Mengetahui dan mempraktikkan teknik cara menggunakan alat-alat BMKG dan BALITKLIMAT
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Waktu : Rabu, 10 Juni 2009
Tempat : BMKG dan BALITKLIMAT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
A.1 BMKG
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di
Di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik
BMG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala Badan. BMG mempunyai tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi dan Geofisika menyelenggarakan fungsi :
- Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
- Koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
- Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
- Penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
Penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika. - Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Dalam melaksanakan fungsi, Badan Meteorologi dan Geofisika mempunyai kewenangan :
- Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.
- Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
- Penetapan sistem informasi di bidangnya.
- Penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan dan maritime.
- Pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi.
- Pemberian jasa meteorologi dan klimatologi.
Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu :
- Pengamatan dan pemberian jasa geofisika.
- Pengamatan dan pemberian jasa kualitas udara.
- Pengaturan sistem jaringan pengamatan geofisika.
- Penetapan standar teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
Sejak tahun 1976 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan pemantauan terhadap beberapa parameter kualitas udara yang berdampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat. Pendirian jaringan pemantauan kualitas udara di Indonesia berkaitan erat dengan program-program Badan Meteorologi Se Dunia (WMO) antara lain Program Global Ozone Observing System (GO3OS) di tahun 1950-an, Program Background Air Pollution Monitoring Network (BAPMoN) di tahun 1960-an, Program Global Atmosphere Watch (GAW) tahun 1989 dan Program GAW Urban Research Meteorological and Environment (GURME) tahun 1999. Sampai saat ini stasiun pemantau terdiri atas 26 stasiun pemantau kimia air hujan(KAH) serta 37 stasiun pemantau konsentrasi debu (SPM).
Sampai saat ini BMKG memiliki 43 jaringan stasiun pemantau kualitas udara. Dari 43 Stasiun/ Unit Kerja Pemantau Kualitas Udara, melakukan pengamatan parameter kualitas udara sebagai berikut: Sebanyak 41 Stasiun melakukan pengamatan SPM (Suspended Particle Matter), dan 29 stasiun diantaranya selain SPM juga melakukan pengamatan komposisi kimia atmosfer/tingkat keasaman/kimia air hujan.
Lima (5) stasiun berada di wilayah DKI Jakarta, dan khususnya di kantor Pusat BMKG Jakarta selain melakukan pengukuran SPM dan komposisi kimia air hujan, juga melakukan pengukuran SO2, NO2, aerosol dan ozon permukaan. Sedangkan di Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW Station) yang berlokasi di Bukit Kototabang- Sumatera Barat yang terletak pada posisi 00o 12' 17" LS dan 100o 19" 15" BT pada ketinggian 864.5 meter di atas permukaan laut, dilakukan pemantauan parameter kualitas udara yang lebih komprehensif, meliputi : Aerosol PM10,PM2,5,NO2,SO2,CO,O3,Gas Rumah Kaca (CH4, CO2,N20,SF6) dan radiasi UV-B
A.2 BALAI PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI
Tugas Pokok: Melaksanakan penelitian agroklimat dan hidrologi.
Fungsi:
a) Pelaksanaan inventarisasi dan penyediaan data iklim pertanian;
b) Pelaksanaan penelitian hidrologi untuk pertanian;
c) Pelaksanaan penelitian komponen teknologi pengelolaan agroklimat dan air;
d) Pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian agroklimat dan hidrologi;
e) Penyiapan kerja sama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian agroklimat dan hidrologi;
f) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
Visi :
Menjadi Balai Penelitian Nasional yang menghasilkan teknologi tepat guna dan informasi sumberdaya iklim dan air yang cepat, akurat dan profesional
Misi :
l Membangun sistem informasi sumberdaya iklim dan air dengan memanfaatkan teknologi mutakhir untuk pengambil kebijakan, perencana dan pelaksana.
l Melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pengelolaan sumberdaya iklim dan air.
l Mendiseminasikan hasil penelitian agroklimat dan hidrologi dengan membangun kerjasama yang sinergis dengan institusi di dalam dan di luar neger
PROGRAM PENELITIAN JANGKA PANJANG
l Pengembangan sistem basis data Agroklimat dan Hidrologi
l Pemantapan Teknik Identifikasi dan Analisis Peramalan Anomali Iklim
l Analisis Sistem Pengelolaan Sumberdaya Agroklimat
l Karakterisasi dan Analisis perilaku sistem Hidrologi daerah kunci
l Pengembangan Teknologi pemanfaatan sumberdaya air untuk mengantisipasi kelangkaan air
Program Utama Balitklimat 2005-2009:
1. Pengembangan sistem basis data agroklimat dan hidrologi untuk penyusunan alat bantu pengambilan keputusan (DSS)
2. Pendayagunaan potensi sumberdaya agroklimat untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pengembangan komoditas unggulan
3. Pengembangan model dan pendayagunaan sumberdaya air untuk produksi air dan mitigasi bencana
l Current meter (Sensor Baling-baling dan Magnetik)
Aplikasi : Mengukur kecepatan arus air
Spesikasi umum:
OTT C 2 Small Current Meter, Low Water Levels (minimum dept of water 4 cm) Flow Velocity 2.5 and 5 m.sec-1)
Valeport Limited, Model 802, 2 Axis Electromegnetic Current Meter, Desktop Control Display Unit Versions
l Theodolit
Aplikasi :
Mengukur luasan lahan, kemiringan lahan
Spesikasi umum:
Digital Theodolit, SOKKIA DT 500 A
l Porometer
Aplikasi : Menghitung resistensi stomata pada daun (S cm-1).Spesikasi umum: LI-1600 Steady State Porometer
l Terameter
Aplikasi :
Mengukur Resistensi tanah, Air à pendugaan tinggi muka air tanah
l Planimeter Digital
Aplikasi : Mengukur luas wilayah atau ploting pada peta.
Spesikasi umum: Placom KP-80 N, SOKKIA
l Global Positioning System (GPS)
Aplikasi : Menentukan posisi lintang, bujur ketinggian, dan arah pergerakan.
l Automatic Weather Station/ Automatic Water Level Recorder
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktek yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari BMKG dan BALITKLIMAT kita dapat emndeteksi adanya gempa, banjir serta dapat mengetahui curah hujan
2.
B. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan bahwa BMKG dan BALITLKLIMAT merupakan suatu badan yang memiliki peran yang sangat penting untuk mengetahui adanya bahaya-bahaya alam seperti gempa, banjir dan sebagainya. Oleh karena itu harus selalu tingkatkan kinerjanya agar selalu cepat dalam melaporkan adanya suatu bencana seperti gempa serta ramalan cuaca.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
-
- Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta : Akademika Press.
24 Juni 2009
Manajemen Persediaan
menjaga jumlah yang optimal dari persediaan yang menghasilakan
pengurangan biaya persediaan. Sebagai tambahannya Manjemen
persediaan memberikan manfaat-manfaat seperti:
Pengontrolan Persediaan yang Lebih Baik
Fleksibilitas dari distribusi dan penyimpanan barang-barang
secara menyeluruh memungkinkan perusahaan untuk memantau
dan mengontrol persediaan sesuai dengan bisnis mereka. Akses
yang instan terhadap data-data yang kritis meliputi ketersediaan
peresediaan, jumlah yang ada, jumlah yang harus diorder lagi
dan biaya yang dapat diketahui pada saat itu juga terhadap
persediaan untuk direspos secara cepat dalam rangka
pengambilan keputusan, sistem dengan kemampuan mengelolah
beberapa lokasi yang berbeda-beda memungkinkan manajemen
dari gudan-gudang yang berbeda-beda dan penelusuran
persediaan melalui lot, secara seri atau menggunakan level.
Pengoptimalan Ruangan & Penggunaan Sumber Daya
Otomatisasi, pemusatan dan perampingan dari tugas-tugas
manajemen persediaan meliputi perputaran bahan-bahan (material
routing), arus kordinasi bahan-bahan melalui bisnis proses yang
berbeda dan kunci pemantauan kinerja membantu pengguna
mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja, ruangan, peralatan.
Konfigurasi multi lelvel yang fleksibel untuk pergerakkan stok
sesuai dengan proses bisnis yang spesifik, pemilihan methodology,
prioritas beban pekerjaan perputaran dan struktur pergudangan,
Tabahannya, peningkaan staff dan efisiensi proses.
Pengurangan Perssediaan dan Meningkatkan Ketersediaan
Kas
Perencanaan stok yang efektif memungkinakan menjaga jumlah
optimal dari persediaan, bisa menghasilkan dana kas melalui
dua cara: Pertama, mengurangi biaya operasional dari
penyimpanan dan pengasuransian dari stok, kedua, level
persediaan yang ideal berarti tidak ada biaya yang mengikuti
jumlah yang tidak diperlukan dari bahan-bahan, barang dalam
proses dan barang jadi.
Pengelolaan yang baik dan manajemen yang proaktif
Laporan yang luas dan peralatan analisis untuk membantu
pengguna mencapai kinerja persediaan yang maksimal. Tingkat
KPI dan pemantauan pengukuran dari isu-isu kinerja dan
identifikasi pergerakan yang lambat dari persediaan, kemandekan
dan hal-hal lain yang tidak efisien sehingga bisa diambil tindakan
yang benar yang sehingga tidak terjadinya kepanikan.
Peningkatan Tingkat Pelayanan
Pelanggan tidak hanya meminta kecepatan pengantaran tetapi
juga ketepatan, kepercayaan, dan macam-macam pengapalan.
Pengintegrasian dengan penjualan meningkatkan pengetahuan
pelanggan akan preferensi pengepakan dan pengiriman, dan
memungkinkan otomatisasi untuk memenuhi instruksi; indetifikasi
dari daerah distribusi untuk dibagi antara beberapa pelanggan
atau grup dan mudah untuk menyortir dari staging area dan
pergerakan stok. Hal ini menjamin bahwa produk yang benar
berada ditempat yang benar pada waktu yang tepat. Tingkat
pelayanan tertinggi dapat menyediakan pelanggan sehubungan
dengan respons yang cepat terhadap permintaan atau perubahan
persyartan dimana hal ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Manajemen
Persediaan
Manfaat
SunFish ERP Feature Overview : Inventory Management 21
Pengelolaan Item yang Menyeluruh
SunFish ERP mengelolah item raw material, item barang jadi, item
pembelian, item persediaan dan bukan persediaan bersama-sama
dengan kriteria yang penting dari procurement (e.g. supplier, harga
pembelian terakhir), penjualan (harga jual dan potongan, min/max
jumlah yang diorder, ) persediaan (min/max stok, rata-rata biaya gudang,
nilai sekarang) dan akuntansi (metode penilaian, perpajakan). Daftar
dari item-item pengganti termasuk rangking berdasarkan kesamaan,
harga atau jumlah yang bisa dibuat dimana hal ini bisa menjadi saran
alternatif bagi pelanggan jika mereka menginginkan sesuatu yang tidak
tersedia. Safety stok level bisa diatur agar bisa memberi peringatan jika
terjadi kekurangan stok yang perlu disesuaikan. Item harga bisa
ditentukan dalam beberapa mata uang dan harga yang berbeda bisa
dibuat untuk penjualan retail, took dan distributor termasuk keuntungan,
mark up, dan diskon dimana transaksi ini bisa digunakan secara otomatis
oleh supplier dan pelanggan.
Pengelolaan Gudang yang Majemuk
SunFish ERP memungkinkan pengelolaan gudang secara individual
atau multiple, yang dikelompokkan dalam satu lokasi. Parameter seperti
minimum, maksimum dan stok harian bisa ditentukan setiap gudang
dan produk bisa diregristasi secara individual atau otomatis dalam setiap
gudang. Fitur ini memungkinkan pengecekan dan pelacakan item stok
berdasarkan gudan, item individual atau group.
Penelusuran Bahan-bahan dan Produk
SunFish ERP memungkinkan menelusuri pergerakan bahan-bahan
mentah dan produk dari sumbernya melalui produksi sampai kepada
pelanggan. Serial atau nomor konsinyasi juga batch tersedia sebagai
tipe standar penelusuran. Nomor serial bisa dihasilkan secara otomatis
berdasarkan penentuan kriteria atau penunjukkan manual ketika item
tersebut dikeluarkan dari gudang. Batch bisa juga ditentukan melalui
produk dan klasifikasi menurut sederatan rak atau penentuan karakteristik
lainnya, dimana tersedia dalam Sos, catatan pengiriman dan pergerakan
persediaan.
Pergerakan Persediaan
SunFish ERP memudahkan pengguna memindahkan item dari gudang
ke gudang yang lain atau ke bagian produksi. Permintaan item,
penerimaan bahan-bahan, serta pemakaian bahan-bahan digunakan
untuk mencatat pergerakan item, pengembalian item dan penyesuaian.
Sebagai tambahannya, pengguna bisa menghubungkan persediaan
dengan harga dari item atau daftar harga sehingga bisa memperbaharui
pengendalian persediaan.
Pemindah bukuan Persediaan/Stok
Pengguna dapat memasukkan saldo awal untuk item persediaan,
merubah data gudang dan pencatatan perbedaan melalui, gudang,
item, grup item, vendor atau kriteria lainnya yg ditentukan. Pengintegrasian
dari persediaan dengan fungsi akuntansi memastikan pemindah bukuan
transaksi stok dari setiap buku besar dengan segera diperbaharui dan
otomatisasi pemindah bukuan untuk item seperti stok, biaya penjualan,
pekerjaan dalam proses, dan akrual akuntansi yang dibuat. Dengan
demikian level stok yang ada bisa disesuaikan, perkiraan persediaan
dikreditkan atau didebit dan perbedaan persediaan diperhitungkan.
Material Revaluation
SunFish ERP mempunyai fitur ini untuk menentukan perhitungan yang
bisa dipergunakan untuk memperbaharui harga persediaan yang ada
dan menyesuaikan harga bahan sekarang dengan harga pasar yang
aktual, atau menambah fungsi baru seperti biaya penyimpanan.
Penyesuaian dalam harga mensyaratkan pemindah bukuan secara
manual dari perubahan untuk memperbaharui pencatatan akuntasi.
Siklus Persediaan
Fungsi ini membantu pengguna untuk mengelolah proses perhitungan
stok secara berkelanjutan dimana dapat berkinerja secara pararel
dengan semua aktifitas bisnis rutin untuk mencegah penundaan.
Peringatan & notifikasi secara otomatis mengirimkan catatan ketika
item tersebut harus dievaluasi. Item ini bisa diatur dengan tingkat atau
level perhitungan yang berbeda berdasarkan kepentingan dan frekwensi.
Jika hasil perhitungan menunjukkan mendekati atau dibawah stok
minimum, selisih perbedaan gudang dan pembelian maka pengguna