Umumnya hewan yang menjadi hama adalah serangga. Hal ini disebabkan termasuk golongan yang mempunyai keragaman jenis tinggi dan kemampuan berkembang biak tinggi pula. Pengertian hama sendiri bisa disimpulkan adalah suatu organisme yang mengangu dan merusak tanaman sehingga menurunkan produksi tanaman budidaya.
Untuk menemtukan setatus binatang/hewan menjadi hama adalah ;
a. Jika binatang tersebut menurunkan biaya produksi tanaman secara kualitas .
b. Jika binatang tersrbut mengadakan suatu persaingan terhadap kepentingan manusia
c. Jika binatang tersebut sudah menjadi permasalahan dalam usaha pertanian.
A. Jenis-Jenis Hama
Manusia memberikan Jenis-jenis hama antara lain:
a. Hama senmentara ( Occasional Pest ) atau hama kedua ( secondary pest)
Adalah binatang yang populasinya meningkat sewaktu-waktu dan menyebabkan kerusakan tetapi tidak begitu berarti. Binatang ini akan berubah setatusnya menjadi hama bila musuh alaminya atau pengendali alamnya dirusak manusia secara sengaja atau tidak sengaja.
b. Hama Utama ( Potential Pest/Mayor Pest)
Adalah binatang dari hasil perubahan setatus dari hama sementara atau hama kedua yang memang pemakan makanan tanaman budidaya.
c. Hama pindahan
Adalah binatang yang datang secara periodic dari daerah lain secara kelompok besar dan tidak memetap setatusnya. Hama pindahan ini meninbulkan tingkat kerusakan khusus yang berat akibat sifatnya yang mobil dan menginfeksi pada tanaman budidaya secara periodik dalam waktu singkat.
B. Timbulnya Hama
Factor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya hama bagi tanaman terdapat beberapa sebab. Diantaranya adalah:
a. Penanaman satu jenis tanaman (monokultur)
b. Pemasukan jenis tanaman baru
c. Pemasukan species hama atau binatang baru dan iklim yang berlainan.
d. Pemupukan/unsure hara
e. Pengunaan pestisida
f. Hasil pemuliaan tanaman
g. Masa tanaman
Binatang-binatang yang menjadi hama
Binatang yang berperan menjadi hama adalah dari kelompok invertebrate phylum arthropoda dan molusca. Untuk molusca hanya ordo pulmonata yautu bekicot yang berperan menjadi hama. Sedangkan dari antrhopoda ordo acarina yaitu tungau (mites) juga bersetatus hama sedangkan yang lain ordo Aracchinida.
Mollusca
Seperti bekicot ada 2 jenis yaitu yang berumah keras diatas punggungnya seperti bentosites sp. Avhatina fulica yang tidak berumah tetapi punggungnya keras seperti limax maxima dan mirella sp. Kerusakan yang ditimbulkan cukup hebat apalagi setelah turun hujan atau lahan setelah dialiri air.
Tungau ( mites)
Tungau ini menyerang dengan menusuk dan mengisap cairan sel tanaman dengan alat mulutnya. Akibatnya permukaan tanaman berubah menjadi putih keperakan dan akhirnya menjadi coklat. Apabila terdapat pada jeruk bisa menimbulkan gall (pembengkakan) dan sering dinamakan CITRUS GALL
TIKUS ( Ratuus sp)
Tikus termasuk golongan hama disebabkan mempunyai beberapa kelebihan dari hama yang lain seperti : mempunyai mobilitas tinggi merusak tanaman dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat, stadia kerusakan luas dari awal tanam sampai pasca panen dari segal;a jenis tanaman.
Tikus cenderung untuk hidup bergerombol dalam kelompok-kelompok besar sejenisnya dan kepadatan populasinya akan sepat meningkat apabila habitat hidupnya mengalami kesesuaian kehidupan anak turunya. Kesesuaian tersebut antara lain tersedianya makanan, tempat untuk berlindung dari kondisi lingkungan yang buruk.
Serangga ( Insect)
Serangga merupakan hama terbanyak jenisnya. Hal ini disebabkan serangga mempunyai keseragaman dalam hal struktur dan fisiologi, disamping daya adaptasi yang luar biasa terhadap berbagai kondisi kehudupan yang berbeda. Secara besar terbagi dua golongan yaitu serangga yang berguna ( beneficial ) dan serangga yang merugikan ( pest).
Kalau dilihat dan diketahui bahwa serangga termasuk dari golongan artropoda dan mempunyai karakteristik sebagau berikut:
Mempunyai kerangka luar
Berkemampuan menyerang dan mempertahankan diri terhadap mush-musuh alamnya.
Bersayap dan tidak
Berdarah dingin
Berkemampuan melihat kedepan unruk menjaga kelangsungan hidup keturunannya
Bermethamorposis
Mempunyai keragaman dalam makanannya
Hidup di berbagai tipe habitat, mampu berkembang biak tinggi
Tubuh terbagi menjadi tiga daerah fungsional yaitu :
1. Caput ( kepala) terdiri dari mata tunggal. Alat mulut dan anthena bermacam-macam bentuk :
i. Bentuk benang : lipas, beberapa jenis kumbang dan ngengat
ii. Bentuk gergaji : beberapa jenis kumbang
iii. Bentuk gada ; beberapa jenis kumbang dan ngengat
iv. Bentuk siku : kumbang-kumbang moncong
2. Thorax ( dada) terdiri dari protorax, meshotorax, methatorax
3. abdomen ( perut), beruas-ruas, berathena sepasang yang terdapat pada kepala dan berkaki tiga pasang atau enam buah.
Berkaki tiga pasang atau enam buah sebagai cirri serangga.
Gejala serangan
a. Kerusakan pada bungga dan buah
Akibat seranggan serangga penusuk dan pengisap timbul gejala spot ( bintik-bintik) lorengm juga bunga gugur apabila penyebabnya aphid dan trips, menimbulkan karat dan kudis
b. Perusakan pada biji
Tipe penusuk dan pengisap akan menyebabkan gejala bercak coklat atau hitam.
c. Perusak pada akar
Serangan terbanyak dari hama perusak akar adalah tergolong dari dari kelompok uret, meliputi ilat-ilat ( larva). Ulatnya makan perakaran sedang imagonya pemakan daun tanaman pelindung dan hortikultura. Kombinasi akan bertambah parah apabila ada kombinasi dengan keadaan water stress pada tanah dan daun.
d. Perusak pada batang
Serangan yang ditunjukan pada batang oleh ulat tentara terutama tanaman muda dapat menimbulkan patahnya batang tanaman seperti tebu oleh hama penggerek tanaman seperti chilla auriccillius.
e. Kerusakan pada tunas daun
Pada kerusakan tunas dan daun disebabkan oleh serangga tipe mulut mengigit dan mengunyah, serangga tersebut islsh larva dan imago coleptera, larva Lepidoptera, larva dan imago orthoptera serta larva hymeptera, disanping itu hama ini bisa merusak pada bagian daun.
Pathogen
Pathogen ialah jasad renik atau mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman. Adapun jasad renik itu terduru daru virus, bakteru, fungi mikoplasma,ricketsia dan nematode.
Pathogen ini sama dengan hama yaitu dapat mengakibatkan kerusakan hebat bagi tanaman, apabila kalau tersebar cukup luas. Pathogen akan menyebabkan penyakit dengan suatu cara seperti, mengisap isi sel tanaman, mengangu jalanya metabolisme sel dan menutup jaringan pembuluh, suatu dikatakan sehat apabila mamapu menjalankan fungsi fisiologisnya seperti pembelahan sel. Absorbsi. Pengembalian mineral yang dibantu dengan proses fotosintesa dan dialirkan kebagian-bagian tanaman. Jika kegiatan tersebut terganggu disebabkan adanya pathogen atau penyebab lain sehingga aktivitas ikut berjalan tudak normal maka tanaman tersebut dikatakan sakit.
GOLONGAN DAN PERKEMBANGAN PENYAKIT
MENULAR : yang disebabkan oleh organisme hidup seperti bakteri, jamur, mikoplasma, nematode dan virus yang disebut penyakit abiotik
TIDAK MENULAR : yang disebabkan oleh adanya ganguan fisiologis akubat lingkungan seperti tanah air, udara, suhu, kelembaban, unsure hara, cahaya dan keasaman (pH) tanah yang disebut penyakit abiotik.
Sedangkan untuk proses perkembangannya penyakit terjadi beberapa macam tahap. Antara lain ;
i. INOKULASI yaitu proses dimana pathogen mengadakan kontak langsung dengan tanaman.
ii. Penetrasi yaitu masuknya pathogen kedalam jaringan tanaman inang, seperti masuk kesel epidermis melalui luka, lubang alami yakni stomata, hydatoda atau langsung menemnbus permukaan tanaman.
iii. Infeksi yaitu proses pathogen mengadakan kontak dengan sel-sel jaringan tanaman dan mengambil makanannya atau disebabkan penyakit tersebut mengeluarkan enzim toksin
iv. Inkubasi yaitu suatu interval antara infeksi pada tanaman dengan timbulnya gejala penyakit dan lamanya secara umum ditentukan oleh adanya kombinasi antara pathogen , inang dan lingkungan.
v. Invasi dan reproduksi yaitu fase terakhir dari infeksi selama pathogen mengadakan penyebaran dan didalam jaringan tanaman setelah mengadakan perkembangbiakan secara cepat dan dalam jumlah banyak.
Adapun penyakit tanaman adalah suatu aktivita sfisiologis yang disebabkan oleh ganguan yang terus menerus oleh factor penyebab primer.
Timbulnya penyakit :
Penyakit tanaman dilihat dari cara timbulnya digolongkan menjadi tiga cara antara lain:
Penyakit endemi yaitu penyerangan taraf ringan atau berat yang dilakukan secara meluas dan menurun. Disebut menurun karena setiap pergantuan musim penyakit tersebut selalu ada, hal ini disebabkan mampu bertahan dalam hidup pada tumbuhan-tumbuhan yang tidak dibudidayakan.
Penyakit epidemi yaitu penyerangan yang dilakukan secara timbul dan meluas, kadang kala ada atau suatu saat hilang dengan cara periodik atau bertahap.
Penyakit sporadis yaitu penyerangan yang dilakukan pada interval tidak teratur dan pada saat atau lokasi tidak tetap.
Gejala Penyakit ;
Tanaman yang terserang gangguan hama dan penyakit akan mengalami pertumbuhan lamnbat , perubahan dari warna aslinya , layu dikarenakan kematian pada jaringan-jaringan sel.
Gejala penyakit dapat bermacam-macam dan sering memberikan petunjuk yang khas untuk suatu penyakit tertentu. Maka akan diberi nama sesuai dengan gejala yang ditunjukan.
SIFAT GEJALA DIBEDAKAN DALAM DUA GOLONGAN :
i. Penyakit yang hanya terbatas dari bagian tertentu dari tumbuhan. Yang dinamakan gejala LOKAL.
ii. Penyakit yang menyerang seluruh bagian tanaman seperti penyakit yang disebabkan oleh virus meskipun pada mulanya hanya pada bagian tertentu tapi akhirnya dengan cepat menyebar keseluruh tubuh tanaman. Gejala tersebut adalah sistematik
Bentuk gejala digolongkan :
1. gejala nekrotis yaitu terjadinya kematian dari sel-sel, jaringan, organ sampai seluruh tanaman.sebelum terjadi nekrose serangan biasanya didahului adanya perubahan warna dari menguning sampai perak, layu dan keluarnya air. Akibat perubahan tersebut akan menimbulkan ;nekrose,busuk,mati pucuk,klorosis,layu,damping-off.
2. gejala Hiperplasia yaitu terjadinya pertumbuhan yang luar biasa, sehingga bagian tumbuhan yang terserang berukuran besar atau berjumlah lebih bayak daripada normal.kejadian hyperplasia ini adalah merupakan pertumbuhan yang lebih cepat disbanding yang normal. Seperti ditunjukan pada tanaman-tanaman berupa : withces broom, gell (puru) atau tumor, kerurung,penggulungan, kudis (scab), intumesensi atau proliferasi.
3. gejala hipoplasia yaitu gejala kebalikan dari huperplasia disebabkan terhambatnya sel-sel tanaman mengakibatkan tanaman tumbuh tidak normal.
Pencegahan dan pengendalian tanaman
Pengendalian dan pencegahan penyakit tanaman pada dasarnya digolongkan menjadi dua kategori yaitu:
1. profilaksis yang terdiri dari eradikasi, perundang-undangan dan proteksi
2. immunisasi yaitu memberikan kekebalan yang bersifat turun temurun antar tanaman. Ketahanan didalam tanaman dibedakan menjadi beberapa macam yaitu : ketahanan fisis, ketahanan histologis, ketahanan fisiologis dan ketahanan biokhemis.
Gulma
Gulma mempunyai beberapa golongan diantaranya adalah :
1. golongan berdaun lebar ( broadleves)
2. golongan rumput atau berdaun sempit (grasses)
3. golongan teki atau berakar menjalar dan berumbi.
HABITAT DAN EKOLOGI GULMA
Tempat pertumbuhan gulma sangatlah bermacam-macam sesuai dengan jenis dan kelompok, antara lain:
gulma yang tumbuh didarat meliputi tanah basahm tanah kering, diperkebunan dan disepanjang jalan.
Gulma yang tumbuh diair megeliputi kelompok mengapung, kelompok dibawah permukaan air dan kelompok berakar meluas dipermukaan air.
KERUGIAN AKIBAT GULMA
Berbagai macam kerugian yang diakibatkan oleh adanya gulma sangat berakinat parah hasil produksi tanaman budidaya antara lain;
1. menurunkan produksi tanaman, karena persaungan terhadap tanaman pokok dalam mendapatkan unsure hara , cahaya dan udara
2. menurunkan mutu hasil, karena biji-bijinya tercampur dengan biji tanaman pokok hasil panen
3. menjadi tempat hama dan penyakit karena gulma bisa sebagai perantara penyakit tanaman
4. menambah biaya pengelolaan, karena menambah upah buruh dalam melakukan penyianggan
5. mengurangi debit dan kualitas air, karena akar gulma mampu mengikat Lumpur sehungga mengakuubatkan pendangkalan
6. adanya kandungan ALlelopathy yaitu zat kimia yang beracun bagi tanaman lain sehingga mampu merusak pertumbuhan
PENGENDALIAN DAN PEMBRANTASAN GULMA
Pengendalian atau pembrantasan gulma sebelumnya diketahui terlebih dahulu tentang perkembangbiakanya ( annual, biennial dan perennial) tanggapan terhadap bahan kimia sehingga bisa menentukan cara-cara yang sesuai dan efektif untuk mencegah meluasnya pertumbuhan gulma tersebut: adapun cara pengendalian tersebut antara lain: preventif,mekanis, kultur teknis, biologis, ekologi dan kimiawi
capek wi tambahain dikit ya,hehheheehheehheehheehh
Salam kenal dari Blogger Linggau,...
BalasHapushttp://www.try4know.co.cc